KKN Thang: Edisi Nari di Penutupan KKN


Tulisan kali ini masih melanjuti edisi cerita KKN gue di penghujung rangkaian. Ceritanya sebelum berpamitan dengan warga sekitar yang menandakan berakhirnya kegiatan ini, diadakanlah acara penutupan. Sekaligus menjadi ajang dalam merefleksikan diri dan juga serah terima aset yang sudah para mahasiswa kerjakan selama kegiatan KKN ini.

Mungkin ini bakal jadi tulisan mengenai kisah gue yang terakhir selama berpartisipasi dalam pentas di kegiatan-kegiatan kampus. Karena memang gue sudah memasuki tingkat akhir yang diharuskan untuk fokus ke akademik dan mulai melakukan transisi segala jabatan kepada adik tingkat. Gue, sih, senang, ya. Karena senggaknya beban gue berkurang dan gue enggak harus capek-capek lagi meluangkan waktu buat latihan. Hehe.


Persiapan pada pentas kali ini benar-benar seperti tahu bulat alias dadakan, sudah kayak informasi terkait KKN di awal tahun yang sudah gue ceritakan di tulisan sebelumnya. Kalau enggak salah, gue cuma punya waktu beberapa hari aja sebelum pentas. Mau enggak mau harus gue terima karena ini juga bagian dari tugas gue.

Gue enggak narik anggota banyak-banyak karena mengingat situasi persiapannya yang super mepet. Bahkan kami cuma punya waktu latihan di malam hari setelah selesai melakukan segala kegiatan KKN. Untungnya, mereka pun bisa meluangkan waktu buat latihan, dan juga termasuk cepat dalam mengingat semua gerakan. Mungkin ini juga salah satu dari The Power of Kepepet. Hahaha.

Intinya, pentas kali ini berjalan lancar dan penutupannya pun diakhiri dengan sangat memorable. Letih dan keringat yang gue dan teman-teman angkatan gue dapatkan selama menjalani kegiatan ini, dibayar dengan sesuatu yang cukup memuaskan. Hitung-hitung ini adalah kegiatan bersama satu angkatan yang terakhir kali sebelum kembali sibuk dengan masing-masing kegiatan di jurusannya.

See you on top, friends!




Komentar